diyas journal

a story, a poem, and a whatever

Hujan, Mungkin Kita Bisa Menjadi Teman Baik

Kemarin saya bertemu dengan hujan. Saya kira hujan itu menyebalkan seperti selama ini saya pikirkan. Saya sejujurnya tak terlalu suka hujan. Selalu saja menghambat saya beraktivitas. Dengan tetesan tetesan nya yang bahkan tak terlalu besar pun bisa membuat saya kesal.

Tapi ternyata hujan tak seperti itu, dia ramah, menyenangkan dan bisa membuat saya bicara tanpa henti. Kami berbincang seharian ditemani batangan-batangan nikotin yang menghangatkan kami. Hal apa saja bisa kami bicarakan, termasuk mengkomentari orang orang yang lewat di depan kami.

Hingga malam tiba pun kami masih asik dan hanyut dalam suasana. Saya ingin pulang, tapi hujan ternyata ingin ditemani. Dia lelah untuk sendiri, terkadang hujan pun butuh teman. Hujan yang bisa menghanyutkan dan menghempaskan apapun ternyata hanya sesosok yang bisa rapuh dan butuh sandaran.

Ternyata saya bisa suka dengan tetesan hujan. Saya sendiri tak menyangka. Tapi pada akhirnya kami harus berpisah. Berat saya meninggalkan dia sendiri. Saya takut dia kesepian. Saya takut tak ada yang mengerti dia dan memahami nya. Kemudian saya sadar, saya tak bisa egois. Hujan milik semua orang, dia milik siapa saja yang memang sudah menyukai hujan sejak lama. Bukan saya yang baru saja bertemu.

Saya hanya berharap kami bisa bertemu kembali dan bercakap-cakap kemudian tertawa bersama. Mungkin kami bisa jadi teman baik.

teruntuk hujan, yang selalu berkomentar ketika saya berpikir,

mungkin saya harus membiarkan apapun mengalir seperti tetesan mu…

4 responses to “Hujan, Mungkin Kita Bisa Menjadi Teman Baik

  1. yourha December 19, 2011 at 8:43 am

    semoga..bisa berteman dengan hujan..

    lam kenal yaa..

  2. yourha December 23, 2011 at 1:03 am

    oke..kalau gtu kenalan donk saya sama si hujan..

    akhir2 ini saya sring main hujan..krn lupa trus bwa pyung.

  3. incip March 15, 2012 at 9:25 pm

    hujan adalah berkah

Leave a comment